Umumnya software open source dikembangkan secara kolaboratif oleh publik dan hasilnya bebas dimanfaatkan oleh siapa saja secara gratis. Berbeda dengan software komersial yang dikembangkan vendor tertentu dan untuk menggunakannya kita harus membayar lisensinya.
Sebagian besar software open source tersedia untuk berbagai jenis sistem operasi (misal Windows dan Linux). Meskipun gratis, kemampuan software open source cukup memadai. Bahkan, sebagian software open source kemampuannya melebihi software komersial sejenis.
Beberapa contoh software open source populer antara lain:
- Linux : software sistem operasi gratis.
- Mozilla Firefox : program untuk menjelajahi halaman web di internet (web browser).
- OpenOffice : paket program perkantoran untuk mengolah kata, tabel, dan database.
- ClamAV & ClamWin : program antivirus.
- GIMP : program pengolah foto dan gambar digital.
- Audacity : program perekam dan pengolah audio.
- VideoLAN : program pemutar file multimedia (audio dan video)
- Blender : program untuk pembuatan model 3 dimensi, seperti animasi dan game.
- XAMPP : paket program untuk simulasi dan pengembangan web, termasuk di dalamnya Apache (web server) dan MySQL (database).
- osCommerce : program aplikasi web untuk toko online.
Adapun keuntungan dari penggunaan Open Source antara lain :
1. Lisensi Gratis, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk
pembelian lisensi Software. dan kita tidak lagi terikat pada satu vendor Software dan membeli lisensi.
2. Keberadaan Bug/Error dapat segera terdeteksi dan diperbaiki karena
Software tersebut dikembangkan oleh banyak orang ataupun pemakai, karena
secara tidak langsung telah dievaluasi oleh banyak pemakai (End-User).
3. Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan & mengembakan proyek
Open Source, karena biasanya proyek Open Source menarik banyak
developer. Konsep dalam sebuah proyek Open Source adalah dikembangkan
oleh banyak pengembang dan organisasi di seluruh dunia. Melalui
komunitas besar dengan banyak konsep-konsep ini Software Open Source
tumbuh menjadi standar internasional yang terbuka dan memiliki daya
inter-operabilitas yang baik. Dan dalam proyek closed source
atau tertutup, pengembangan dilakukan tertutup oleh vendor, sedangkan
pada proyek Open Source banyak orang yang berpartisipasi mengembangkan
fiturnya dan orang-orang ini bukanlah orang sembarangan melainkan mereka
yang ahli dibidangnya. Hal ini memungkinkan peningkatan kualitas
fungsional Software Open Source.
4. Pengguna dapat langsung ikut serta dalam pengembangan Program, karena pengguna memiliki source code.
5. Software dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dari pengguna tanpa menyalahi EULA.
6. Cross Platform dan Kompatible, biasanya Software Open Source tersedia
di berbagai Sistem Operasi contohnya : XAMPP (Software WebServer & Database Management)
tersedia di Windows maupun Linux, NetBeans (Software untuk membuat
Software Java & Java Mobile) tersedia di Windows maupun Linux,
Eclipse (Software untuk membuat Software Android) tersedia di Windows
maupun Linux, Compiere (Software ERP) tersedia di Windows maupun Linux,
dan lain-lain.
7. Legal, dan tidak melanggar undang-undang hak cipta serta aman dari razia penggunaan dan pembajakan Software illegal.
8. Software Ope nSource bebas dari Malware (Virus/Worm/Trojan) dibanding
Software Illegal hasil Crack, Patch ataupun dari Keygen.
9. Jika Software Open Sourceyang kita gunakan perusahaannya mengalami
kebangkrutan, maka tidak menimbulkan kerugian materiil bagi pemakainya,
lain halnya pada Software Komersiil, pasti pemakainya harus membeli
Software baru.
10. Terkadang keahlian kita akan terasah dengan memakai Software Open Source.
11. Dapat menghasilkan produk yang tidak kalah bagus dengan hasil dari
Software yang berlisensi. Jika dijual maka keuntungan dari penjualan
produk lebih besar.
12. Sebagian Software Open Source tidak menguras sumber daya pemakaian komputer.
Disamping segudang kelebihan tersebut, juga terselip beberapa kekurangan dari Open Source ini, antara lain :
1. Memunculkan celah awal ketika sumbe code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
2. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property. Pada saat ini,
beberapa negara menerima Software dan algoritma yang dipatentkan. Hal
ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk
menyelesaikan masalah Software di patenkan sehingga beberapa komunitas
dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang dapat menggunakan dan memanfaatkan
Open Source. Salah satu keuntungan utama dari gerakan adalah adanya
ketersediaan code. Namun ketersediaan ini menjadi sia-sia apabila SDM
yang ada tidak dapat menggunakannya, tidak dapat mengerti code tersebut.
SDM yang ada ternyata hanya mampu produk saja. Jika demikian, maka
tidak ada bedanya produk dan yang proprietary dan tertutup.
4. Tidak adanya perlindungan terhadap HAKI.
5. Perkembangan Software tergantug dari sekumpulam manusia itu sendiri.
6. Tidak ada garansi dari pengembangan, sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
7. Kesulitan dalam mengetahui status project : Tidak banyak iklan bagi
Open Source Software, biasanya beberapa project secara tidak langsung
ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan
merketing.
8. Tidak adanya proteksi terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
Kebanyakan orang masih menganggap bahwa code merupakan aset yang harus
dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah
dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya yang
terbuka, dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya
orang lain.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka
http://siyus.web.id/blog/10-software-open-source-untuk-membangun-website/
http://dee-x-cisadane.webs.com/apps/blog/show/13681731-kenapa-anda-dianjurkan-menggunakan-software-open-source-dalam-membuat-aplikasi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar