Jumat, 25 Januari 2013

WEBSITE PRESIDEN DIBOBOL(LAGI)?

      Laman resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mendapatkan serangan kemarin dinilai merupakan kejadian pengalihan alamat Internet Protokol atau IP Address, dan bukan aksi peretasan. Pelakunya diduga menggunakan sebuah hosting yang berlokasi di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
 
Seperti dilansir www.presidenri.go.id, Daniel Sparringa, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik menjelaskan hal tersebut di Binagraha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/1) siang.
 
"Ini bukan kejadian pertama, tapi tiap kali terjadi kami selalu mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan pemulihan agar publik bisa mengakses kembali," kata Daniel Sparringa, yang juga Pemimpin Redaksi situs Presiden SBY.
 
Laman resmi Presiden SBY memiliki dua alamat, yakni www.presidensby.info dan www.presidenri.go.id. Yang diserang kemarin ini adalah www.presidensby.info. DNS Server-nya ada yang di dalam negeri dan luar negeri. Situs Presiden SBY ini dikelola oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
 
Halaman presidensby.info yang menjadi salah satu penyampai informasi dan berita terkait Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke masyarakat, sempat diretas oleh kelompok yang menamakan dirinya jemberhacker team.
 
Saat dibuka pada Rabu (9/1/2013) pukul 11.30 WIB, laman presidensby.info menampilkan latar belakang hitam dengan tulisan warna hijau di bagian atas 'Hacked by MJL007", sementara di bawahnya sebuah logo dan tulisan 'jemberhacker team' berwarna putih.

 
"This is a payback from member hacker team," demikian tulisan yang tertera di bawah layar berlatar belakang hitam tersebut. Saat membuka laman tersebut, juga terdengar latar belakang suara musik.

 
Namun saat pukul 14.30 WIB, laman tersebut kembali dapat berfungsi dengan baik.

Meski menggunakan domain .info dan sudah dua kali dilumpuhkan peretas, situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang beralamat di www.presidensby.info dirasa sudah cukup tangguh dan termasuk sulit dibobol.



Tetapi, memang logikanya makin banyak pengakses suatu situs, makin tinggi minat peretas untuk membobolnya, apalagi kalau itu situs pemerintah musuh yang sering di deface saat sedang ada konflik antar negara.


Biasanya situs yang dimiliki pemerintah kebanyakan merupakan situs layanan masyarakat atau situs yang bermuatan politik sehingga dibandingkan situs perusahaan/swasta relatif lebih banyak pengaksesnya dan lebih banyak orang yang berkepentingan dengan layanan/jasa di situs ini.


Celakanya administrasi situs pemerintah ini kebanyakan kurang diperhatikan dan pada umumnya mudah diretas (kecuali situs yang sengaja dibangun dengan alokasi biaya khusus untuk berkomunikasi dengan publik melalui dunia maya yang menurut pantauan Vaksincom dijaga dengan cukup baik, walaupun pada awal peluncurannya juga sempat dikerjai).



Menurut I Made Wiryana, penggiat open source yang menjadi konsultan pembuatan situs presiden tersebut, pelaku tidak secara langsung menyerang situs presiden.info. Melainkan menggempur Domain Name System (DNS) yang merujuk ke situs tersebut.


"Jadi bisa dibilang penunjuk arah ke situsnya yang diserang. Kalau situsnya sendiri tidak ada masalah," jelas Made, kepada detikINET, Kamis (10/1/2013).


Cara tersebut memang terbilang ampuh untuk menyerang situs-situs yang tergolong kuat, dan menurut praktisi keamanan internet dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, presidensby.info termasuk salah satu situs yang sulit dibobol.


"Domain .info itu adalah Top Level Domain, jadi kira-kira di sini setara dengan Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), jadi situsnya tergolong aman," kata Alfons.


Pun begitu, bukan tanpa celah. Alfons mengakui bahwa domain tersebut tidak betul-betul aman. "Kalau dari kacamata sekuriti tidak ada yang 100% aman," tutupnya.
http://www.bisnis.com/articles/situs-presiden-sby-dibobol-penyerang-dari-hosting-lokal